Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Rumah dengan Kejadian Ispa pada Balita di Kelurahan Pijorkoling Kecamatam Padangsidimpuan Tenggara Tahun 2024

Authors

  • Rahmadhani Syafitri Stikes Darmais Padangsidimpuan

Abstract

ABSTRAK

ISPA adalah penyakit saluran pernafasan akut yang meliputi saluran pernafasan bagian atas seperti rhingitis, faringitis, dan otitis serta saluran nafas bagian bawah seperti laryngitis, bronchitis, bronciolistis, dan pneumonia, yang dapat berlangsung selama 14 hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Kelurahan Pijorkoling Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2024. Jenis Penelitian ini adalah survey yang bersifat analitik dan desain case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang terkena ISPA. Jumlah sampel sebanyak 30 orang dengan metode pengambilan sampel Random Sampling. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu adanya hubungan antara luasnya ventilasi (p = 0,012) dan PR 3,875, jenis lantai (p=0,008)dan PR 2,364, jenis dinding (p=0,000) dan PR 5,345, atap rumah (p=0,000) dan PR 2.286, pencahayaan (p=0,000) dam PR 1,936, kelembapan (p=0,000) dan PR 2,416 dengan kejadian ISPA pada Balita. Dari hasil penelitian disarankan kepada Masyarakat adanya peningkatan kondisi fisik lingkungan rumah, kepada responden untuk menjaga kebersihan, dan kepada peneliti lain agar menindaklanjuti permasalahan yang sama namun dengan variable lain

Kata Kunci : Kondisi Fisik Lingkungan Rumah, Kejadian ISPA

 

Downloads

Published

2025-07-01

How to Cite

Syafitri, R. (2025). Hubungan Kondisi Fisik Lingkungan Rumah dengan Kejadian Ispa pada Balita di Kelurahan Pijorkoling Kecamatam Padangsidimpuan Tenggara Tahun 2024. Jurnal Kebidanan Darmais (JKD), 3(1), 30–39. Retrieved from https://ejournal.stikesdarmais.ac.id/index.php/jkd/article/view/496

Issue

Section

Articles